Buku Pendidikan Anak Bagian dari Buku Pendidikan Karakter

Testimoni Buku Pendidikan Anak merupakan bagian dari Buku Pendidikan Karakter

: “Kejelian mengamati berbagai peristiwa keseharian adalah kecerdasan. Akan tetapi, merenungi, menyimak, dan menemukan makna yang ada di baliknya adalah kebijaksanaan. Dan, buku ini sarat kebijaksanaan, memukau, menyentuh, dan mencerahkan.” (Hana Djumhana Bastaman, Guru Besar Psikologi UI)

Buku Pendidikan Karakter Belajar Bahagia ini menjadi contoh betapa banyak manfaat yang dapat dipetik jika meluangkan waktu untuk mencermati peristiwa, merenungkan, dan memetik hikmahnya.” (Saiful Hamiwanto, Mantan Pemimpin redaksi majalah Suara Hidayatullah)

“Membaca buku parenting ini, Anda akan merasakan aliran energi cinta, kasih sayang, kepedulian, dan tanggung jawab, yang merupakan fitrah serta kebutuhan setiap umat manusia. Inilah aplikasi dari kecerdasan spiritual (SQ).” (Ary Ginanjar Agustian, founder ESQ)

Buku Pendidikan Anak  ini semacam catatan hati yang ditulis secara menarik dan insya Allah akan memberi inspirasi bagi yang membacanya.” (Helvy Tiana Rosa, Sastrawan)

Buku Pendidikan Karakter -Buku Belajar Bahagia, Bahagia Belajar | Catatan Parenting 1

Buku Pendidikan Anak - Buku Pendidikan Karakter -Buku Belajar Bahagia - Bahagia Belajar - Catatan Parenting 1

Buku Pendidikan Karakter -Buku Belajar Bahagia – Bahagia Belajar – Catatan Parenting 1

Sering kali kita sudah merasa benar dalam melakukan sesuatu karena semata-mata telah biasa kita lakukan. Padahal boleh jadi, apa yang kita lakukan bisa mendatangkan keburukan di masa yang akan datang. Cerdas dalam memilih menjadi amat penting agar kita terjaga dari akibat buruk aktivitas kita. dan, buku ini bisa menjadi cermin bagi Anda untuk menilai apakah aktivitas yang selama ini dilakukan merupakan pilihan yang tepat? mudah-mudahan bagian dari Buku Pendidikan Karakter ini bisa menjawabnya.

Pemesanan Buku Pendidikan Anak Hubungi Aditya Nur Baskoro:
Handphone: 087-888-765-439 | Pin BB : 28 BCB 8 F0 (dua delapan BCB delapan F nol)

Karena Anak-anak Percaya Apapun yang Orangtua Katakan Sejak detik pertama kelahirannya, manusia adalah makhluk pembelajar. Lihatlah bagaimana bayi belajar, selalu penuh antusias. Ia belajar dengan seluruh indranya. Saat ia melihat benda baru ia pelajari dengan sungguh-sungguh. Ia amati dengan seluruh matanya, ia raba seluruh permukaannya, ia pukul-pukul untuk mendengar suaranya, ia cium baunya, bahkan ia jilat untuk mengetahui rasanya, tak peduli apapun jenis benda itu. Karena itu, proses pendidikan harusnya menjadi hal yang membahagiakan baik bagi setiap anak maupun guru atau orangtua. Karena anak-anak sesungguhnya menyukai belajar. Namun, yang seringkali terjadi kegiatan belajar-mengajar menjadi hal yang tidak menyenangkan bahkan kadang menjadi pemicu stres. Padahal, riset membuktikan bahwa dalam keadaan stres otak tidak dapat bekerja optimal. Banyak orangtua yang menganggap tempat belajar adalah di sekolah. Saat bel berbunyi itulah tanda dimulainya pelajaran. Namun, belajar yang sesungguhnya dilakukan selama detik kehidupan anak. Anak belajar dari apapun yang ia lihat, dengar, raba, cium, dan rasakan. Anak-anak belajar terutama dari kedua orangtuanya. Jennifer Day dalam buku Children Believe Everything You Say mengatakan bahwa anak-anak, mendengar, menyerap, dan percaya apapun yang dikatakan orang tuanya. Maka berhati-hatilah. Kisah-kisah berikut ini memberi inspirasi tentang belajar pentingnya memaknai apapun yang kira ucapkan pada anak-anak, karena lewat kata-kata orangtuanya, anak-anak membangun pengertian, memahami dirinya, dan menambah pengetahuan.

Tagged with: , , , ,
Posted in Uncategorized

Leave a comment